Memotret Cahaya Bintang malam sepi
berjuta bertebar tanpa berisik
setia menerangi sisi gelapmu
tanpa rasa malu atau ragu - ragu
bulan pun ikhlas menerima kebaikan sinarnya
matamu terbelalak mendongak ke angkasa
namun langsung tertunduk menahan lelah
sebab bukan hak-mu menantang langit
ada sebuah bintang kecil bernama matahari
walau sendiri di tengah hari bolong
matamu tak kuasa tajam menatap
kulitmu meratap, hatimu yang beku meleleh
sesederhana itukah bintang kecil menaklukkanmu
jangankan merenggutnya, menatapnya saja tidak mampu
sekarang matamu berkaca - kaca dan hampir pecah
padahal bintang tidak pernah sedikitpun memusuhimu
dan sampai kapanpun bintang tetaplah bintang
tak akan berubah menjadi kayu
By : R. Alex
namun langsung tertunduk menahan lelah
sebab bukan hak-mu menantang langit
ada sebuah bintang kecil bernama matahari
walau sendiri di tengah hari bolong
matamu tak kuasa tajam menatap
kulitmu meratap, hatimu yang beku meleleh
sesederhana itukah bintang kecil menaklukkanmu
jangankan merenggutnya, menatapnya saja tidak mampu
sekarang matamu berkaca - kaca dan hampir pecah
padahal bintang tidak pernah sedikitpun memusuhimu
dan sampai kapanpun bintang tetaplah bintang
tak akan berubah menjadi kayu
By : R. Alex
Tidak ada komentar:
Posting Komentar