Minggu, 16 April 2017

BUNGA TUJUH RUPA (kembang pitung werno / kembang setaman) dan KEMBANG TELON (tiga rangkai bunga ) serta BUNGA WIJAYA KUSUMA (Kembang Wijoyo Kusumo)

BUNGA TUJUH RUPA (kembang pitung werno / kembang setaman)

Bunga/kembang tujuh rupa adalah sebutan bagi sekumpulan bunga yang dipersiapkan untuk upacara keagamaan, khususnya dalam tradisi Asia, seperti India, Nusantara, dan Tionghoa.

Sesuai namanya, terdapat tujuh jenis bunga yang dipakai untuk keperluan ini, namun tidak ada kesamaan jenis-jenis yang menjadi komponennya. Jenis-jenisnya berbeda tergantung tempat dan kepercayaan dari pemakainya.

Dalam tradisi Nusantara, jenis-jenis yang biasa digunakan adalah mawar (bermahkota merah dan putih, biasanya dianggap berbeda), cempaka kuning (Michelia champaca), kantil (cempaka putih, M. alba), kenanga, melati, sedap malam (tidak selalu), dan melati gambir (tidak selalu).

FILOSOFI (Makna Bunga Tujuh Rupa)

Kembang tujuh rupa mempunyai arti dan makna dalam kehidupan manusia. Untuk jenis dan makna dari bunga tujuh rupa yaitu:
 

1. Bunga Mawar Merah               : yang mempunyai makna kelahiran diri manusia ke dunia


  





2. Bunga Mawar Putih                 : ketentraman, sejahtera, dan damai

 



3. Bunga Kantil (cempaka putih)  : memiliki jiwa spiritual yang kuat untuk meraih sukses lahir maupun batin





4. Bunga Melati                           : dalam melakukan tidakan selalu melibatkan hati (kalbu), tidak semerta 
                                                     merta melakukan


5. Bunga Kenanga                        : Generasi penerus leluhur


6. Bunga Sedap Malam                : keharmonisan dan ketentraman


7. Bunga Melati Gambir                : Kesederhanaan



Bunga Alternatif  (pelengkap) jika tidak di temukan bunga yang di harapkan .

1. Melati Raja (pengganti melati gambir)



 2. Kamboja Asli (pengganti bunga Sedap Malam) biasanya banyak di temui di lokasi pemakaman umum.

ingat bunga Adenium (kamboja jepang) bukanlah kamboja asli, Bunga Adenium (tidak termasuk bunga 7 rupa)di bawah ini bukanlah bunga Kamboja (mirip tapi tak sama)


3. Cempaka Kuning (pengganti kembang Kanthil)









KEMBANG TELON (bunga tiga rupa)

Etimologi (menurut arti bahasa)

Telon berasal dari kata telu (tiga). Dengan harapan agar meraih tiga kesempurnaan dan kemuliaan hidup (tri tunggal jaya sampurna) yaitu Sugih banda, sugih ngelmu, sugih kuasa (Kaya harta, Kaya ilmu, dan Kaya Posisi). Bunga Telon yang terdiri dari bunga mawar, melati, Kantil yang memiliki kesempurnaan.

FILOSOFI (Makna yang terkandung)

1. Bunga Kantil (Kembang KANTHIL, kanthi laku, tansah kumanthil)



    Atau simbol pepeling bahwa untuk meraih ngelmu iku kalakone kanthi laku. Lekase kalawan kas, tegese kas iku nyantosani (Serat Wedhatama). Maksudnya, untuk meraih ilmu spiritual serta meraih kesuksesan lahir dan batin, setiap orang tidak cukup hanya dengan memohon-mohon doa. Kesadaran spiritual tak akan bisa dialami secara lahir dan batin tanpa adanya penghayatan akan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari (lakutama atau perilaku yang utama). 

    Bunga kanthil berarti pula, adanya tali rasa, atau tansah kumanthil-kanthil, yang bermakna pula kasih sayang yang mendalam tiada terputus. Yakni cirahan kasih sayang kepada seluruh makhluk, kepada kedua orang tuanya dan para leluhurnya. Bukankah hidup ini pada dasarnya untuk saling memberi dan menerima kasih sayang kepada dan dari seluruh makhluk. Jika semua umat manusia bisa melakukan hal demikian tanpa terkotak-kotak ragam “kulit” agama, niscaya bumi ini akan damai, tenteram, dan sejahtera lahir dan batinnya.    

      Tak ada lagi pertumpahan darah dan ribuan nyawa melayang gara-gara masing-masing umat manusia (yang sesungguhnya maha lemah) tetapi merasa dirinya disuruh tuhan yang Maha Kuasa. Tak ada lagi manusia yang mengklaim diri menjadi utusanNya untuk membela tuhan Yang Maha Kuasa. Yaah, mudah-mudahan untuk ke depan tuhan tak usah mengutus-utus manusia membela diriNya. Kalau memang kita percaya kemutlakan kekuasaan Tuhan, biarkan tuhan sendiri yang membela diriNya, biarkan tuhan yang menegakkan jalanNya untuk manusia, pasti bisa walau tanpa adanya peran manusia! Toh tuhan maha kuasa, pasti akan lebih aman, tenteram, damai. Tidak seperti halnya manusia yang suka pertumpahan darah !! Seumpama membersihkan lantai dengan menggunakan lap yang kotor.


2. Bunga Melati (Kembang MLATHI, rasa melad saka njero ati).

 Gambar melathi susun kegunaannya sama saja dengan melathi biasa (tidak bermehkota susun)
      
Dalam berucap dan berbicara hendaknya kita selalu mengandung ketulusan dari hati nurani yang paling dalam. Lahir dan batin haruslah selalu sama, kompak, tidak munafik. Menjalani segala sesuatu tidak asal bunyi, tidak asal-asalan. Kembang melati, atau mlathi, bermakna filosofis bahwa setiap orang melakukan segala kebaikan hendaklah melibatkan hati (sembah kalbu), jangan hanya dilakukan secara gerak ragawi saja.



3. Bunga Kenanga (Kembang KENANGA, Keneng-a!)


      Atau gapailah..! segala keluhuran yang telah dicapai oleh para pendahulu. Berarti generasi penerus seyogyanya mencontoh perilaku yang baik dan prestasi tinggi yang berhasil dicapai para leluhur semasa hidupnya. Kenanga, kenang-en ing angga. Bermakna filosofis agar supaya anak turun selalu mengenang, semua “pusaka” warisan leluhur berupa benda-benda seni, tradisi, kesenian, kebudayaan, filsafat, dan ilmu spiritual yang banyak mengandung nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom).


BUNGA WIJAYA KUSUMA (Kembang Wijoyo Kusumo)
biasanya di pakai untuk syarat mandi khusus bagi para Raja / Ratu.


BUNGA WIJAYAKUSUMA (Bunga Kemenangan)

WIJAYA = Kemenangan

KUSUMA = Bunga (Keharuman / nama besar)

ada 2 jenis bunga WijayaKusuma 



1. BUNGA WIJAYA KUSUMA KRATON / KERAMAT





   Nama Latinnya Pisonia Grandis var Silvertris, tanaman jenis ini kurang dikenal masyarakat. Yang paham umumnya cuma ahli botani dan paranormal, bentuknya mirip kol banda (Pesonia Alba) yang umum ditanam sebagai tanaman hias. Bedanya adalah kalau ujung daun Kol Banda warnanya kuning cerah, sedangkan ujung daun Wijaya Kusuma tetap hijau seperti pada umumnya warna daun.
Pohon Wijaya Kusuma tingginya sekitar 3 meter bentuknya mirip bonsai. Menurut ahli botani K. Heyne, pohon ini tingginya bisa mencapai 13 meter. Di Indonesia ppohon ini biasanya hanya bisa ditemukan di Kepulauan Seribu, Karimunjawa, pulau Puteran Madura, Bali, Ambon dan di pulau Karang Bandung dekat pulau Nusakambangan.
Bunga Wijaya Kusuma keraton kalau di Bali namanya Dag – dag Seeangger, di Ambon namanya Sayur Putih Pulu. Dan yang bisa kembang (mekar) cuma Wijayakusuma Pisonia ini, yaitu yang berada di pulau Karang Bandung Nusakambangan, Karimunjawa dan Bali, itupun sangat jarang sekali.
Wijayakusuma berbentuk bunga Majemuk, tangkai bunga nyembul keluar. Satu tangkai bisa memiliki sekitar 10 malai, setiap malai bisa tumbuh hingga 20 kuntum bunga, jadi setangkai Wijayakusuma bisa ada ratusan bunga. Diameter bunganya kecil sekali hanya sekitar 2 – 4 milimeter ketika pas sedang mekar – mekarnya, panjangnya bunga 5 – 6 milimeter, bentuknya seperti terompet, warna kelopaknya hijau, mahkota bunga berwarna putih, benang sarinya berwarna putih kekuning – kuningan.
Bunga ini memiliki aroma yang sangat harum, mekar pada siang hari, setiap mekar hanya bisa bertahan sehari, setelah itu layu. Setangkai bunga kalau mekar tidak bersamaan tetapi bertahap, ada yang bisa jadi buah (antara 1 - 2) 





2. BUNGA WIJAYAKUSUMA HIAS




Tanaman ini biasanya ditanam menggunakan pot atau di sudut – sudit rumah sebagai tanaman hias. Nama latinnya Epiphyllum oxypetalum. Tanaman ini juga dinamakan dengan Bunga Ratu Malam (Qween of Night).
Warna bunganya putih, berdiameter 10 cm, panjangnya 20 cm, mekar hanya pada malam hari makanya banyak yang menyebut dengan istilah Midnight Flower atau Kembang Tengah Malam atau kembang sedap malam. Daya mekarnya hanya pada malam hari saja, pagi hari pasti layu. Di negara China ppopuler dengan sebutan Keng Hwah Sing yang artinya Bunga yang indah dan agung.
Tanduran kiye umum ditandur ngaggo pot uga nang pojok-pojok omah. Basa latine diarani Epiphyllum oxypetalum. Tanduran kiye uga diarani Ratu Malam (Queen of' Night). Werna kembange putih, diameter 10 cm, dawane 20 cm, mekar mung angger mbengi thok, mulane akeh sing ngarani midnight flower utawa kembang tengah malam utawa kembang sedap malam. Daya mekare mung sawengi thok, ngesuke mesthi layu. Nang masyarakat China populer diarani Keng Hwah sing artine kembang sing indah lan agung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar